MEMUAT BARANG...

Indonesia dan Uni Eropa menyelesaikan negosiasi EPA

印尼与欧盟完成经济伙伴关系协定谈判Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah mengumumkan bahwa Indonesia dan Uni Eropa telah menyelesaikan CEPA, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, yang memakan waktu sembilan tahun dan 19 putaran negosiasi.Setelah bertemu dengan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, beliau mengkonfirmasi bahwa semua masalah yang tersisa telah diselesaikan dan akan ditindaklanjuti dengan laporan kepada kedua pemimpin. Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kelima Indonesia, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai $30,1 miliar pada tahun 2024, dan Indonesia memiliki surplus perdagangan sebesar $4,5 miliar dengan Uni Eropa. Dengan latar belakang ketidakstabilan ekonomi global, perjanjian ini sangat penting dalam memperkuat kerja sama antara kedua belah pihak dan menstabilkan rantai pasokan global. Dalam 1-2 tahun setelah implementasi perjanjian tersebut, ekspor 80% Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif nol, yang akan menguntungkan industri padat karya dan sektor-sektor seperti kelapa sawit, perikanan, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Perundingan Uni Eropa berfokus pada persyaratan konten lokal, sektor otomotif, akses ke mineral-mineral utama dan insentif investasi asing; Indonesia meminta perlakuan yang adil untuk ekspor perikanan dan Uni Eropa setuju untuk menyediakan lapangan bermain yang setara. Selain itu, Uni Eropa telah berjanji untuk memberikan pertimbangan khusus kepada Indonesia dalam kebijakan deforestasi, yang akan menguntungkan ekspor Indonesia yang berhubungan dengan hutan.CEPA diharapkan dapat meningkatkan daya saing global Indonesia, dengan ekspor ke Uni Eropa yang diperkirakan akan tumbuh lebih dari 501 triliun rupiah dalam 3-4 tahun ke depan, dan untuk menarik investasi strategis dari Eropa, meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap lingkungan hukum dan bisnis di Indonesia.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian