MEMUAT BARANG...

Penjualan mobil di Indonesia mungkin akan turun menjadi 800.000 unit tahun ini

今年印尼汽车销量或跌至80万辆

Analis industri otomotif memprediksi bahwa penjualan mobil Indonesia dapat turun di bawah 800.000 unit pada tahun 2025 jika masalah-masalah terkait tidak diselesaikan secara tepat waktu, kecuali jika pertumbuhan ekonomi makro meningkat secara signifikan pada paruh kedua tahun ini.Volume grosir dari pabrik ke distributor otomotif pada Juli 2025 adalah 60.552 unit, naik 4,81 TP3T dari bulan sebelumnya (57.799 unit di bulan Juni) tetapi turun 18,41 TP3T dari periode tahun lalu (74.230 unit di bulan Juli 2024) Volume ritel di bulan Juli 2025 adalah 62.770 unit, naik 1,81 TP3T dari bulan sebelumnya dan turun 171 TP3T dari periode tahun lalu (Juli 2024 adalah 75.888 unit) Volume grosir kumulatif dari Januari hingga Juli 2025 adalah 355.888 unit, turun 10,11 TP3T YoY Volume grosir di tahun 2024 adalah 75.888 unit. Volume grosir kumulatif dari Januari hingga Juli 2025 adalah 435.390 unit, turun 10,11 TP3T YoY Volume grosir pada tahun 2024 adalah 865.723 unit, turun 13,91 TP3T YoY (100.5802 unit pada tahun 2023), sedangkan volume ritel adalah 889.680 unit, turun 10,91 TP3T YoY Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show 2025 (GIIAS 2025) GIIAS 2025) menarik hampir 500.000 pengunjung, sebuah dorongan positif namun terbatas untuk pasar di bulan Juli. Selain itu, penurunan daya beli yang terus berlanjut dan tekanan ekonomi sejak tahun 2024 juga mempengaruhi penjualan di pasar otomotif Indonesia. Situasi ini mengharuskan pemerintah, pelaku industri, dan lembaga keuangan untuk mengambil langkah-langkah bersama, termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan daya beli, menstabilkan harga mobil yang telah meningkat pada tingkat rata-rata tahunan sebesar 7%, mempercepat implementasi insentif dan melonggarkan pajak daerah.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian