Badan Penanaman Modal Indonesia untuk mengatasi masalah utang Yavan Express Railway

Badan Penanaman Modal Indonesia (BPI Danantara) akan turun tangan untuk menyelesaikan kerugian dan utang perusahaan konstruksi milik negara yang timbul dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).Danantara sedang mempersiapkan untuk menawarkan solusi untuk pembayaran hutang terkait proyek kereta api cepat dan konsolidasi perusahaan-perusahaan BUMN yang terlibat dalam aliansi proyek tersebut, Chief Operating Officer Danantara mengatakan. Proyek kereta api cepat merupakan bagian dari program kerja klaster restrukturisasi Danantara Asset Management, yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini, dan Danantara akan mengajukan sejumlah langkah alternatif kepada pemerintah untuk mengatasi utang proyek tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penilaian terhadap operasional dan utang perusahaan dan akan mengusulkan solusi jangka panjang dan bahwa solusi tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja operasional perusahaan-perusahaan yang terlibat di masa depan. Empat badan usaha milik negara di bawah pilar negara Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yaitu Kereta Api Indonesia (KAI), Wijaya Karya (WIKA), Jasa Marga (JSMR), dan Perkebunan Nusantara I (PTPN), memiliki saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) 601TP3. KCIC) 60%, yang merupakan operator Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.