Presiden Prabowo baru-baru ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St Petersburg, Rusia, yang merupakan bagian dari kunjungan resmi Prabowo ke Rusia dan menghadiriForum Ekonomi Internasional Sankt PeterburgBagian penting dari tahun 2025.Prabowo berterima kasih kepada Rusia karena telah mendukung Indonesia sebagaiBrasil, Rusia, India, dan Tiongkok (BRICS)menekankan interaksi yang erat antara kepala negara dan pejabat tinggi kedua negara, serta kemajuan positif dalam kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan strategis, terutama dalam kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas Eurasia (EAFTA). Memperhatikan bahwa hubungan Rusia-Indonesia terus berkembang dengan mantap di bidang perdagangan, pertanian, eksplorasi ruang angkasa, energi, dan kerja sama teknis-militer, Putin mengatakan bahwa Indonesia, sebagai anggota negara-negara BRICS, memiliki peran strategis dalam memperkuat kerja sama di kawasan Selatan dan mendorong tatanan global yang lebih adil dan inklusif, dan bahwa kedua belah pihak memiliki prospek yang luas untuk bekerja sama dan ruang untuk pengembangan di banyak bidang. Negosiasi substantif mengenai perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia telah selesai, dengan target penandatanganan pada tahun 2025.
Kedua belah pihak sedang menjajaki kerja sama pembayaran lintas batas, termasuk adopsi sistem pembayaran kode QR Indonesia (QRIS) dan transaksi mata uang lokal, yang akan memungkinkan transaksi bilateral secara langsung tanpa perlu melalui pihak ketiga seperti UEA. Indonesia tertarik untuk memperluas kerja sama dengan Rusia di sektor energi, yang ditanggapi secara positif oleh Putin dengan mendorong harmonisasi standar teknis melalui perjanjian saling pengakuan. Kedua belah pihak akan bekerja sama dalam pengembangan reaktor modular kecil dan berkolaborasi di bidang farmasi dan penelitian ilmiah. Rusia telah menawarkan untuk memasok Indonesia dengan bahan baku pupuk, bibit tanaman dan produk daging. Indonesia mendorong peningkatan ekspor minyak mentah kelapa sawit ke Rusia untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Prabowo mengusulkan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar, yang saat ini tiga kali seminggu, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara kedua negara dan meningkatkan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia, mengingat lokasi rute yang strategis dan lamanya penerbangan langsung sekitar 12 jam. Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang dikirim ke universitas-universitas di Rusia. Kedua belah pihak juga bekerja sama dalam bidang olahraga, seperti bulutangkis, dan dalam berbagai bentuk pertukaran antarwarga untuk memperkuat hubungan antarmanusia. Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam membangun arsitektur ekonomi global yang lebih seimbang dan inklusif dengan memperdalam kemitraan strategis dengan Rusia, dan menyoroti interaksi dan kolaborasi di antara negara-negara anggota di bawah kerangka kerja sama BRICS.
© 版权声明
Artikel ini memiliki hak cipta dan tidak boleh direproduksi tanpa izin.