Investasi industri hilir Indonesia mencapai Rp 136,3 triliun di Q1

Pada kuartal pertama tahun 2025, investasi industri hilir Indonesia mencapai pertumbuhan yang signifikan, dengan nilai investasi mencapai Rp 136,3 triliun.Tumbuh sebesar 1.041 TP3T dibandingkan kuartal sebelumnya dan 79.821 TP3T year-on-year dibandingkan 75,8 triliun rupiah pada kuartal pertama 2024.Menteri Investasi dan Industri Hilir dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan bahwa investasi di industri hilir memiliki potensi yang besar dan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 79,821 TP3T sangat signifikan dan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dalam hal komposisi investasi, investasi di sektor ini berkontribusi sebesar 29,31 TP3T terhadap total investasi pada kuartal pertama tahun 2025, meningkat dari 241 TP3T dalam tiga tahun terakhir, berkat optimalisasi pengolahan produk hilir. Diantaranya, investasi di komoditas mineral merealisasikan 97,6 triliun rupiah, terutama difokuskan pada nikel, baja, tembaga, dll.; 31,13 triliun rupiah di sektor perkebunan dan kehutanan, yang meliputi kelapa sawit, karet, dll.; 6,55 triliun rupiah di sektor minyak dan gas bumi; dan 1,03 triliun rupiah di sektor komoditas perikanan dan kelautan, termasuk garam, tuna, dll. Di masa lalu, investasi difokuskan pada nikel dan industri hilirnya, tetapi sekarang industri tembaga juga mulai berkembang, dan di masa depan, akan mendorong pengembangan kelapa sawit dan industri lainnya ke dalam pengolahan yang lebih dalam, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan nilai tambah, sambil terus mendorong diversifikasi industri hilir di sektor kelautan, seperti rumput laut dan ikan.