Prabowo berencana untuk menghapuskan outsourcing tenaga kerja

Presiden Prabowo akan memerintahkan Komisi Kesejahteraan Buruh Nasional yang baru saja dibentuk, yang rencananya akan terdiri dari para pemimpin serikat buruh di Indonesia, untuk mencari cara-cara untuk menghapuskan sistem outsourcing tenaga kerja.Dalam pidato Hari Buruh di Jakarta Pusat, beliau menegaskan bahwa beliau ingin sistem outsourcing dihapuskan sesegera mungkin. Ia mengingatkan para buruh untuk bersikap realistis dan menekankan perlunya Indonesia mempertimbangkan kepentingan para investor. Dia menunjukkan bahwa jika investor tidak berinvestasi, pabrik-pabrik tidak akan dapat beroperasi dan para buruh akan kehilangan pekerjaan mereka. Pada saat yang sama, ia mendukung usulan dari para pemimpin serikat buruh untuk mempertemukan para pekerja dan pengusaha di Istana Bogor, dengan mengatakan bahwa sebuah pertemuan akan diatur antara 150 pemimpin serikat buruh dan 150 pemimpin perusahaan, dan memperingatkan para pengusaha agar tidak mementingkan kepentingan mereka sendiri, namun untuk membuat kehidupan yang lebih baik bagi para pekerja mereka. Ia mengatakan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya telah menginvestasikan lebih dari 500 triliun rupiah dalam bentuk dana bagi mereka yang membutuhkan untuk menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, subsidi listrik dan bantuan langsung tunai. Namun, ia juga menekankan perlunya memastikan bahwa bantuan dan subsidi tersebut benar-benar disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Hanya tiga serikat buruh, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), yang ikut merayakan Hari Buruh Internasional (May Day) bersama presiden. Sebaliknya, serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil lainnya mengadakan demonstrasi di depan gedung DPR.