MEMUAT BARANG...

Perusahaan China siap kembangkan industri hilir aluminium Indonesia

中资企业布局发展印尼铝下游产业

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa sejumlah perusahaan-perusahaan Cina mulai fokus pada industri aluminium Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong hilirisasi bauksit yang sebelumnya terhenti.Perusahaan-perusahaan Cina ini telah berinvestasi di sektor hilir bauksit dan beberapa di antaranya berencana untuk berekspansi ke pabrik peleburan aluminium. Shandong Nanshan Aluminium telah berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus Garang Batang di Pulau Bintan, dan China Hongqiao Group, melalui PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, telah berinvestasi di Kalimantan Barat, dan beberapa dari perusahaan-perusahaan tersebut berencana untuk melakukan ekspansi ke pabrik peleburan aluminium. Indonesia memiliki cadangan bauksit sekitar 7,4 miliar ton, dimana 2,7 miliar ton di antaranya berada dalam kondisi tertambang, menjadikannya salah satu cadangan bauksit terbesar di dunia. Produksi bijih bauksit mencapai 31,8 juta ton pada tahun 2022, dan turun menjadi 19 juta ton pada tahun 2023 karena larangan ekspor bauksit mentah, dan diharapkan dapat meningkat kembali dengan dimulainya proyek-proyek hilirisasi yang baru. Saat ini terdapat empat pabrik peleburan bauksit yang beroperasi secara komersial, dengan total kapasitas input sebesar 13,88 juta ton per tahun, yang menghasilkan 4,3 juta ton alumina kelas smelter. Namun demikian, kapasitas dalam negeri untuk mengolah alumina menjadi aluminium masih terbatas, hanya ada satu perusahaan, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan kapasitas input sekitar 500.000 ton/tahun alumina. Proses hilirisasi bauksit dibatasi oleh kendala keuangan dan membutuhkan percepatan pelaksanaan investasi dan pembangunan infrastruktur pendukung. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengevaluasi rancangan rencana kerja dan anggaran untuk tahun 2024-2026 untuk perusahaan yang memiliki izin operasi pertambangan bauksit. Regulasi pembangunan dan pengoperasian smelter aluminium telah diperkuat untuk memastikan bahwa investasi mematuhi peraturan, mendorong pembangunan berkelanjutan, serta melindungi masyarakat dan lingkungan. Pemerintah mengharapkan investor yang kuat untuk tidak hanya membangun pabrik pengolahan alumina, tetapi juga untuk memperluas ke produksi produk akhir aluminium, menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan otonom yang secara signifikan meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Dengan produksi bauksit nasional yang diperkirakan akan mencapai 14 juta ton pada tahun 2024, sesuai dengan 13,88 juta ton/tahun kapasitas input saat ini dari fasilitas pengolahan dan peleburan, hilirisasi bauksit saat ini sedang dalam tahap transisi.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian