Merek-merek mobil Cina mulai masuk ke Indonesia

Indonesia, sebagai pasar otomotif terbesar pertama di Asia Tenggara, dengan penjualan otomotif sebesar 866.000 unit pada tahun 2024, turun 13,9% dari tahun ke tahun; dengan populasi lebih dari 280 juta, dengan jumlah penduduk usia muda yang besar dan potensi konsumsi yang tinggi, Indonesia merupakan produsen otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara.Pemerintah telah menjadikan kendaraan listrik sebagai industri prioritas nasional, merumuskan rencana pengembangan, meningkatkan insentif fiskal dan pajak (insentif pajak, subsidi pembelian, dll.), dan mengeluarkan larangan ekspor bijih nikel. Indonesia kaya akan sumber daya nikel, kobalt, dan sumber daya mineral lainnya, dan berharap dapat menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan kendaraan listrik global dengan keunggulan sumber dayanya. Wuling mendarat di provinsi Jawa Barat pada tahun 2015, menyelesaikan produksi pada tahun 2017, dengan hasil tahunan sebesar 150.000 kendaraan, dan berinvestasi di jalur perakitan paket baterai pada tahun 2024 untuk membangun taman pemasok inti; Wuling Air EV (versi setir kanan) mulai diproduksi pada tahun 2022, menjadi model kendaraan listrik yang diproduksi secara massal pertama kali di Indonesia; kendaraan energi baru ke-3 juta di dunia meluncur dari jalur perakitan di Indonesia pada bulan Mei 2025, dan baterai Shenlian juga telah diproduksi. Guangzhou Automobile (GAC) akan menyelesaikan dan mengoperasikan pabrik pintarnya di Jakarta pada Juli 2025, memperkenalkan standar "pabrik mercusuar", secara bertahap memperluas kapasitas produksi tahunannya dari 20.000 menjadi 50.000 unit, dengan kendaraan listrik murni sebagai intinya, secara bertahap memperkenalkan hibrida plug-in dan hibrida minyak, yang mencakup SUV, MPV, dan segmen pasar lainnya, serta mengembangkan model tujuh kursi. Pabrik BYD di Indonesia sedang dalam tahap konstruksi dan dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025, dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 150.000 unit, setelah itu secara bertahap akan mengadopsi rantai pasokan lokal, bekerja sama dengan perusahaan pertambangan nikel Indonesia untuk membangun basis bahan baterai, dan berharap dapat merealisasikan produksi lokal baterai lithium iron phosphate pada tahun 2026, dengan pengurangan biaya sebesar Rp 301 T. Xiaopeng telah bermitra dengan Handal Indonesia Motors (HIM), yang bertanggung jawab atas Perakitan lokal model Xiaopeng G6 dan X9 dilakukan dengan cara yang sepenuhnya terkomponen (CKD), dengan versi setir kanan dari Xiaopeng X9 akan mulai diproduksi pada bulan Juli 2025 di Indonesia. Skyworth, melalui Polytron, anak perusahaan Karun Group, mencapai produksi lokal pada awal Juni 2025, dengan model Skyworth K yang keluar dari jalur produksi sebagai Polytron G3. Produsen baterai dan material seperti Ningde Times, Huayou Cobalt, Qingshan Holdings, Luoyang Molybdenum, dan Greenmax telah memasuki pasar Indonesia untuk melakukan produksi baterai dan material.