MEMUAT BARANG...

Hingga 28 lini produksi ditutup di beberapa smelter nikel di Indonesia

印尼多家镍冶炼厂多达28条生产线停运

Indonesia baru-baru ini telah melihat sejumlah smelter nikel menutup jalur produksi, termasuk PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang memiliki lebih dari 20 jalur produksi feronikel, yang hampir semuanya telah ditutup sejak awal tahun 2024, dengan hanya segelintir yang masih beroperasi, dan diperkirakan lebih dari 15 jalur produksi telah dihentikan, mendekati penghentian produksi secara total.Perusahaan sedang menunggu pertemuan kreditur untuk pendanaan baru, kemungkinan pada Agustus 2025, dan berada di bawah operasi manajemen baru. PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) menghentikan beberapa jalur produksi baja tahan karat dan satu jalur pabrik dingin mulai Mei 2025, jumlah pastinya tidak ditentukan, dengan estimasi 2-5 jalur karena masalah pemeliharaan atau masalah pasokan bahan baku. Produksi feronikelnya diperkirakan akan mencapai 1,74 juta ton pada tahun 2025, dan secara keseluruhan produksi peleburan nikel di Indonesia cukup baik. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (HNI) telah mengurangi produksi mereka karena biaya produksi yang lebih tinggi dan permintaan yang lebih rendah, tetapi jumlah pasti dari lini produksi yang telah ditangguhkan atau dipotong tidak tersedia untuk umum. Namun demikian, terdapat kekurangan data publik yang terperinci mengenai jumlah lini produksi yang telah dihentikan atau dikurangi, dan kemungkinan besar pengurangan tersebut terjadi pada kapasitas keseluruhan daripada penghentian total pada lini produksi individual. Saat ini terdapat 147 proyek smelter nikel di Indonesia, dengan total kebutuhan bijih nikel diperkirakan mencapai 735,2 juta ton. Terdapat 120 proyek peleburan pirometalurgi yang membutuhkan 584,9 juta ton bijih nikel, dengan 49 proyek yang telah beroperasi, 35 proyek dalam tahap konstruksi, dan 36 proyek dalam tahap perencanaan; dan 27 proyek peleburan hidrometalurgi yang membutuhkan 150,3 juta ton bijih nikel, dengan 5 proyek yang telah beroperasi, 3 proyek dalam tahap konstruksi, dan 19 proyek dalam tahap perencanaan. Pada tahun 2025, kegiatan penambangan bijih nikel di Indonesia dijadwalkan akan mencapai 364 juta ton, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 319 juta ton. Indonesia memiliki 28 lini produksi pemurnian nikel yang berhenti beroperasi, di mana 25 di antaranya merupakan lini produksi GNI, namun tidak semua dari 28 smelter tersebut berhenti berproduksi atau ditutup. Alasan penghentian produksi tersebut adalah karena harga nikel sedang berada dalam kondisi bearish, permintaan baja nirkarat dari China menurun dan biaya produksi meningkat, yang mengakibatkan menyusutnya atau bahkan hampir nolnya margin keuntungan bagi perusahaan, dan oleh karena itu beberapa perusahaan besar menghentikan sementara lini produksinya.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian