Kementerian Investasi/Komite Koordinasi Penanaman Modal mencatat bahwa realisasi investasi pada paruh pertama tahun 2025 mencapai 942 triliun dong, naik 13,61 triliun dong dibandingkan tahun lalu, setara dengan 49,51 triliun dong dari target investasi pemerintah sebesar 1.905,9 triliun dong pada tahun ini.Dari jumlah tersebut, PMA menyumbang Rp 432,6 triliun dan PMDN sebesar Rp 510,3 triliun. Jepang, yang pernah menjadi salah satu investor utama dan stabil di Indonesia, telah menunjukkan tren penurunan investasi yang stabil selama enam tahun terakhir. Jepang berada di peringkat kedua pada paruh pertama tahun 2019 dengan nilai investasi sebesar US$2,4 miliar, dan hanya US$1,6 miliar pada paruh pertama tahun 2025, menempatkannya di urutan terbawah dalam daftar lima besar investor asing. Investasi Tiongkok telah tumbuh secara signifikan, berada di peringkat ke-12 dengan hanya US$297 juta yang diinvestasikan pada tahun 2013; naik ke peringkat ketiga pada tahun 2017; peringkat ketiga dengan US$2,3 miliar pada paruh pertama tahun 2019; dan mencapai US$3,6 miliar pada paruh pertama tahun 2025. Malaysia mengalami pasang surut, berada di peringkat kelima dengan US$1 miliar pada H1 2019, anjlok ke US$5,9 miliar pada H1 2020 untuk naik ke peringkat ketiga, tidak masuk dalam lima besar pada tahun 2023-2024, dan kembali ke peringkat keempat dengan US$1,7 miliar pada H1 2025, di atas Jepang, yang menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap pasar Indonesia. Statistik ini tidak termasuk periode epidemi New Crown pada tahun 2020-2022, ketika aktivitas ekonomi rendah.