Subang, Jawa Barat, menyeimbangkan pengembangan bersama industri dan pertanian

Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat telah dioperasikan sebagai proyek strategis nasional untuk mengurangi tekanan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok dan meningkatkan efisiensi logistik nasional.Pelabuhan ini, dengan mengandalkan infrastruktur pendukung seperti bandara Ketajati dan jalan tol, diharapkan akan menjadi pusat pengembangan ekonomi baru di luar Jakarta, mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Inrebun, Subang dan Majalengka, dan memfasilitasi pemindahan zona industri dari Cikarang dan Karawang di Bekasi ke Subang. Empat perusahaan besar telah mendapatkan izin untuk beroperasi di kawasan industri di Kabupaten Subang, yaitu Subang Smartpolitan (Suryacipta Group), PT Comarindo Pratama, PT Intijaya Subang Industri dan PT Taifa, yang sedang dalam proses di Cipeundeuy, Kalijati, Purwadadi dan Pagaden, yang sedang membangun kawasan industri di empat wilayah berbeda. Pembangunan ini sejalan dengan UU Perindustrian dan Peraturan Pemerintah tentang Kawasan Industri, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mencapai pembangunan yang seimbang. Merujuk pada pengalaman kawasan industri yang sudah ada seperti Karawang, Subang mungkin akan menghadapi masalah tata ruang, sumber daya manusia, lingkungan, sosial ekonomi, infrastruktur, tenaga kerja, dan kependudukan, seperti pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas, dan kasus-kasus kriminalitas. Pemerintah Kabupaten Subang perlu mengambil beberapa inisiatif, termasuk membina sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, memperkuat produk UMKM, memperbaiki tata ruang wilayah untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan, dan merumuskan peraturan yang komprehensif (misalnya, peraturan daerah atau peraturan bupati) untuk menangani masalah yang mungkin terjadi. Gubernur Subang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, mengurangi pengangguran melalui pelatihan berbasis kompetensi (saat ini terdapat sekitar 67.000 pengangguran di Subang), dan memastikan bahwa tenaga kerja lokal dapat berpartisipasi dalam pekerjaan di kawasan industri. Perusahaan juga berkomitmen untuk melindungi ruang terbuka hijau dan area pertanian, menjaga keseimbangan lingkungan, serta menjaga status Subang sebagai daerah lumbung pangan nasional (produksi padi tahunan rata-rata mencapai 1,3 juta ton gabah kering).