Sektor perhotelan Indonesia merupakan target populer bagi investor asing
Sektor perhotelan dan perhotelan di Indonesia telah menjadi target populer bagi investor asing di era pasca-epidemi, dengan kesepakatan investasi yang diperkirakan akan mencapai hampir US$150 juta (sekitar Rp2,4 triliun) pada tahun 2026.Pertumbuhan ini didorong oleh fundamental ekonomi makro Indonesia yang kuat dan infrastruktur yang membaik, sehingga meningkatkan kepercayaan investor global terhadap prospek pariwisata Indonesia.
wisatawan internasionalpermintaan yang kuatBerikut ini adalah beberapa contoh terpenting dari penggunaan terminologi yang digunakan dalam Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (Konvensi), khususnya dari Singapura, Australia, Korea, dan India.Pasar PrimersertaPermintaan pasar domestik yang stabilyang mendorong industri perhotelanTingkat hunian dan tarif harian rata-rata (ADR) yang tinggi. Selain itu, investor dari Timur Tengah, Asia dan Australia telah menunjukkan ketertarikannya terhadap industri perhotelan dan hospitality di Indonesiabungayang dianggap menarik.
Perkembangan ekonomi makro di Indonesia, sepertiPopulasi besar, angkatan kerja muda, pembangunan infrastruktur berskala besardan kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan lingkungan bisnis dan memperluas konsesi pajakSemua itu menyediakan industri perhotelan denganDukungan yang solid.. Proyeksi volume kesepakatan investasi sebesar US$150 juta pada tahun 2026 menandakan bahwa industri perhotelan dan pariwisata Indonesia telah melewati masa kritis menujuFase transisi yang pentingMenjadiSalah satu tujuan investasi terpanas di Asia Pasifik.