MEMUAT BARANG...

Indonesia menginvestasikan 5 triliun rupiah untuk pabrik soda abu pertama

印尼投资5万亿盾建首座纯碱厂

Indonesia telah secara resmi meluncurkan pembangunan pabrik soda ash pertama di kawasan industri Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Proyek dengan nilai investasi sebesar 5 triliun rupiah ini mencakup area seluas 16 hektar dan diharapkan dapat menciptakan 800 lapangan kerja, dan dijadwalkan akan selesai dan mulai beroperasi pada bulan Maret 2028, demikian disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia. Presiden Direktur PT Pupuk Indonesia mengatakan bahwa proyek ini mengakhiri sejarah 30 tahun kegagalan Indonesia dalam memproduksi soda abu secara mandiri. Saat ini, Indonesia perlu mengimpor 1 juta ton soda ash per tahun dan permintaannya tumbuh pada tingkat 5-6% per tahun.

Pabrik baru ini akan memproduksi 300.000 ton soda ash per tahun, yang dapat menggantikan kebutuhan impor 30%, dan 300.000 ton amonium klorida per tahun, yang diharapkan dapat mengurangi pengeluaran impor bahan baku pupuk sebesar 2,5 triliun dolar per tahun. Soda ash (natrium karbonat) merupakan bahan baku utama untuk industri gelas, deterjen, dan kertas, dan produk sampingannya, amonium klorida, merupakan pupuk penting yang dibutuhkan untuk perkebunan kelapa sawit.

Proyek ini dibangun oleh PT TCC Indonesia dan PT Rekayasa Industri, dengan pendanaan dari dana perusahaan sendiri dan dukungan bank domestik. Para eksekutif dari Danata Asset Management Indonesia mengatakan bahwa soda ash juga merupakan bahan baku penting untuk lithium karbonat, bahan yang digunakan dalam baterai untuk kendaraan listrik, dan bahwa pabrik ini akan berkontribusi pada strategi hilirisasi industri kimia, yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bontang di masa depan.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian