Perusahaan China berinvestasi Rp 649 miliar di pabrik tekstil

Wakil Menteri Perindustrian telah mengumumkan bahwa PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M telah menginvestasikan Rp 649 miliar (sekitar US$ 40 juta) untuk pembangunan pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Tengah.Pabrik seluas 8 hektar ini diharapkan dapat menciptakan 8.000 lapangan kerja, dengan produksi yang dijadwalkan akan dimulai pada Juli 2026, dan akan dilengkapi dengan panel surya dan sistem pengolahan air limbah yang memenuhi standar industri hijau. Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu bidang prioritas untuk pengembangan industri nasional Indonesia dan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi: sektor ini tumbuh sebesar 4,641 TP3T pada Triwulan I tahun 2025; ekspor mencapai US$3,38 miliar (sekitar Rp54 triliun) pada Januari-April 2025, meningkat sebesar 3,571 TP3T dibandingkan tahun sebelumnya; dan menyerap 19,181 TP3T tenaga kerja manufaktur nasional (lebih dari 3,76 juta orang). 3,76 juta orang). Investasi ini menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap pasar Indonesia, sehingga membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan mengatasi ketidakpastian ekonomi global. Kementerian Perindustrian telah mencanangkan lima kebijakan strategis untuk meningkatkan daya saing industri TPT, antara lain penggunaan bahan baku ramah lingkungan dan segmentasi pasar tekstil daur ulang; peningkatan efisiensi penggunaan air, energi, dan bahan kimia; penguatan praktik ekonomi sirkular; pemberian insentif bagi industri hijau; dan pelaksanaan proyek percontohan daur ulang TPT pascakonsumsi. Pemerintah akan terus mengoptimalkan lingkungan bisnis dan mendorong kerja sama antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan kejuruan untuk mengembangkan talenta industri yang berkualitas tinggi. Pabrik ini merupakan bagian dari rantai pasokan global H&M dan standar keberlanjutan yang tinggi sejalan dengan visi Indonesia untuk sektor manufaktur yang kuat, inklusif, dan ramah lingkungan.