Revaluasi valuasi didorong oleh tata letak strategis jangka panjang kawasan industri milik konglomerat besar

Profesor Keuangan dan Pasar Modal ini mengatakan bahwa masuknya konglomerat-konglomerat besar Indonesia ke dalam sektor kawasan industri merupakan strategi jangka panjang dan dapat menjadi katalisator yang positif, dan bukannya sebuah proyek yang bersifat spekulatif.Langkah korporasi ini berawal dari prospek yang baik dari kawasan industri, seperti kemungkinan menjadi hub pelabuhan besar di masa depan (ambil contoh kawasan yang dikelola oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)). Fenomena ini dapat berdampak positif pada harga saham-saham kawasan industri lainnya dan mendorong saham-saham real estat lainnya. Masuknya pemain-pemain besar memvalidasi daya tarik sektor kawasan industri yang didorong oleh pembangunan infrastruktur, pertumbuhan manufaktur, pengembangan industri hilir, arus masuk investasi asing, dan insentif dari pemerintah seperti kawasan ekonomi khusus. Perusahaan-perusahaan ini memiliki rekam jejak yang telah terbukti dan bukan merupakan investor spekulatif, sehingga proyek-proyek kawasan industri bukanlah proyek jangka pendek dan memiliki integrasi yang kuat dengan bisnis inti mereka. Sejumlah konglomerat Indonesia baru-baru ini membuat lebih banyak langkah korporat di sektor kawasan industri, termasuk membeli tanah, proyek, dan memasuki sektor ini dengan mengambil kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan kawasan industri, yang memicu spekulasi mengenai prospek valuasi jangka menengah dan panjang.