Kereta cepat Jakarta-Surabaya perlu mengandalkan dukungan pemerintah

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan bahwa kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bergantung pada dukungan pemerintah.Karena HSR mahal untuk dibangun dan tidak semua bank atau lembaga keuangan memiliki kapasitas dan kemauan untuk membiayainya, di banyak negara, pasokan HSR biasanya berasal dari pemerintah, tergantung pada kesediaan pemerintah untuk melakukannya. Setidaknya lahan dan sebagian infrastrukturnya harus disediakan oleh pemerintah, dan jika semuanya ditanggung oleh KCIC, maka akan membuat beban pengembalian investasinya menjadi lebih berat dan siklusnya menjadi lebih panjang, yang merupakan salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari proyek Yavan HSR Whoosh sebelumnya. Ia percaya bahwa KCIC layak untuk terus berkembang dan tidak hanya melayani jalur Jakarta-Bandung. Dari sudut pandang skala ekonomi, ada kebutuhan untuk memperluas jalur ke tempat-tempat seperti Yogyakarta atau Surabaya, tetapi semua ini harus bergantung pada pemerintah. Pemerintah sebenarnya telah mengembangkan rencana induk untuk HSR Jakarta-Surabaya dalam sistem transportasi nasional. Rencana tersebut saat ini sedang ditinjau oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dan karena waktu yang dibutuhkan, rencana tersebut perlu disesuaikan dengan situasi terkini. HSR Jakarta-Surabaya masih dalam tahap studi awal, sehingga belum dapat ditentukan di mana rutenya (rencana dengan koordinat stasiun-stasiun jalur HSR yang telah diketahui), apakah memungkinkan untuk dibangun, dan kemampuan untuk membiayainya. Proyek ini masih jauh dari implementasi, tetapi ada niat dari pemerintah untuk mendorongnya ke arah ini, yang saat ini tergantung pada situasi keuangan, rute, dll., karena ada kebutuhan untuk belajar dari proyek Jakarta-Bandung dan melakukan banyak evaluasi.