MEMUAT BARANG...

Prabowo menentang kontrol minoritas atas mineral energi

普拉博沃反对少数人掌控能源矿产

Para pengajar di National Institute of Science and Technology (NIST) mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti emas, nikel, gas alam, dan batu bara, namun banyak penduduknya yang hidup dalam kemiskinan.Desa-desa pertambangan memiliki jalan berlubang, sekolah-sekolah bobrok yang dibangun di atas tanah yang berharga, dan anak-anak menghirup debu setiap hari. Terdapat malpraktik perdagangan lintas batas, pemalsuan dokumen, dan pemalsuan kualitas dalam perdagangan sumber daya alam. Sebagai contoh, batu bara Indonesia yang berkualitas rendah dijual ke perantara asing dengan harga US$28 per ton, "ditingkatkan kualitasnya" dan dijual kembali ke negara lain dengan harga US$92 per ton, dengan selisih harga tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Jika 100 juta ton batu bara diekspor setiap tahun dengan selisih harga $20-60/ton, maka potensi keuntungannya adalah $2-6 miliar per tahun, atau $40-120 miliar selama 20 tahun (sekitar Rp1.800 triliun), yang dapat ditangkap oleh sejumlah kecil perantara. Tantangan besar dalam memastikan norma-norma tata kelola dan sistem regulasi yang tidak cukup kuat untuk menangkal kepentingan-kepentingan di baliknya bukanlah masalah individu, melainkan hasil dari eksploitasi celah dalam sistem yang kompleks.Presiden Prabowo memperkenalkan konsep "ekonomi keserakahan", menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan segelintir orang menguasai kekayaan negara, bahwa ia tidak akan membiarkan sektor energi dan pertambangan menjadi "ATM" bagi para elit, dan bahwa ia akan menghormati sumpah jabatannya dan memenuhi misi Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tentang nasib negara dan kedaulatan tanah air. Nasib bangsa dan kedaulatan tanah air dipertaruhkan.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian