Merek-merek mobil Cina memulai perang harga di Indonesia

Perang harga antara merek-merek mobil China di pasar Indonesia semakin meningkat, dengan penjualan grosir mobil Indonesia turun 5,51% year-on-year menjadi 316.981 unit pada Januari-Mei 2025 dari 335.405 unit pada periode yang sama di tahun 2024, dan penjualan ritel turun 9,21% year-on-year menjadi 328.852 unit dari 362.163 unit, menurut data Gaikindo.Produsen mobil Cina telah memangkas harga di pasar Indonesia, mulai dari beberapa ratus ribu hingga hampir sepuluh juta rupiah, yang menandakan meningkatnya persaingan antar merek. Chery (Chery) Omoda E5 pertama kali diluncurkan pada Februari 2024 dengan harga Rp 498,8 juta on the road Jakarta, dan berganti nama menjadi Chery E5 dengan potongan harga yang signifikan menjadi Rp 399,9 juta, dengan versi murni mulai dari Rp 369,9 juta, potongan harga hampir Rp 100 juta; harga model rakitan lokal BAIC BJ40 Plus turun dari Rp 790 juta untuk kendaraan impor lengkap menjadi Rp 698 juta rupiah, sebuah penurunan harga sebesar 92 juta rupiah. Chief Operating Officer BAIC Indonesia mengatakan bahwa penurunan harga ini disebabkan oleh fakta bahwa kendaraan yang dirakit secara lokal tidak perlu membayar bea masuk, daripada mengurangi peralatan; Jetour Dashing dan X70 Plus telah diturunkan dua kali oleh Jetour karena peningkatan efisiensi rantai pasokan. versi Dashing Journey diturunkan menjadi Rp 348,8 juta dan versi Inspira menjadi Rp 379,8 juta; X70 Plus versi Journey menjadi Rp 359,8 juta dan versi Inspira menjadi Rp 389,8 juta. Pada bulan Oktober 2024, Jetour telah memulai perakitan massal penuh kedua model tersebut di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) (CKD), pertama kali diluncurkan dengan harga Dashing Rp389,8 juta dan X70 Plus Rp414,8 juta.